Blogger Widgets

IsdiQLia

Minggu, 14 Desember 2014

STRUKTUR KEILMUAN IPS FAKTA, KONSEP, DAN GENERALISASI



STRUKTUR KEILMUAN IPS
FAKTA, KONSEP, DAN GENERALISASI

A. Pengantar

Bab ini membahas tentang struktur keilmuan IPS  yang terdiri dari fakta, konsep dan generalisasi. Pembahasan mengenai struktur ini menjadi sangat penting, karena pemahaman tentang struktur IPS ini akan membekali mereka untuk dapat membelajarkan IPS sesuai dengan hakekat IPS yang tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga praktis. Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa – mahasiswi diharapkan dapat memahami struktur keilmuan IPS dan implementasinya dalam kehidupan masyarakat di lingkungan sekitar mahasiswa-mahasiswi. Secara lebih spesifik setelah selesai perkuliahan diharapkan dapat: 1) merumuskan pengertian fakta dalam IPS, 2) memberikan contoh-contoh fakta dalam IPS, 3) menjelaskan pengertian konsep dalam IPS, 4) memberikan contoh-contoh konsep dalam IPS, 5) menjelaskan pengertian generalisasi dalam IPS, 6) memberikan contoh-contoh generalisasi dalam IPS.

B. Uraian Materi

1. Fakta dalam IPS

Dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sering dijumpai berbagai kejadian-kejadian yang bersifat faktual, baik yang positif maupun kejadian yang negatif.
 Sebagai contoh pada tanggal 17 Januari 2000 telah terjadi kerusuhan sosial di Mataram, pada tanggal 9 Desember 2009  telah terjadi demo anti korupsi di seluruh wilayah Indonesia.
          Dari beberapa contoh di atas, dapat dipahami bahwa suatu peristiwa yang hanya sekali terjadi dan tidak terulang lagi walaupun nantinya ada peristiwa serupa terulang lagi, tentunya dalam konteks (waktu dan tempat) yang berbeda. Jadi dapat disimpulkan bahwa fakta adalah sesuatu yang benar-benar ada atau peristiwa yang benar-benar terjadi, terjadinya hanya satu kali, kalaupun terjadi lagi tentu dalam konteks yang berbeda.  Contoh fakta dalam IPS   di antaranya, Mataram adalah ibukota Nusa Tenggara Barat, Gunung Rinjani adalah gunung tertinggi di pulau Lombok.


2. Konsep dalam IPS
Konsep bukanlah suatu rancangan tulisan atau ide yang belum jadi. Akan tetapi konsep adalah sebuah pelabelan atau penamaan terhadap sesuatu atau peristiwa, yang merupakan kesepakatan bersama dan merupakan alat intelektual untuk memecahkan suatu masalah. Selain itu konsep juga dapat didefinisikan dengan suatu ide yang menggambarkan hubungan antara dua atau lebih fakta seperti konsep “kebutuhan manusia”, yang berkaitan dengan berbagai hal, misalnya pakaian, makanan, keselamatan, pendidikan, cinta, dan harga diri. Konsep juga dapat diartikan simbol atau ide yang diciptakan oleh siswa untuk memahami pengalaman yang terjadi berulang kali.
Pemahaman suatu konsep tidak terlepas dari pengalaman dan latar belakang budaya yang dimiliki seseorang. Dengan demikian, untuk mengembangkan pemahaman siswa terhadap berbagai konsep, guru perlu mempertimbangkan latar belakang pengalaman yang beragam di antara mereka. Misalnya siswa yang sehari-hari hidup di kota besar mungkin memiliki pengalaman yang terbatas tentang lingkungan yang alami pedesaan, sebaliknya siswa dan siswi yang terbiasa tinggal di lingkungan pegunungan yang terpencil memiliki pengalaman terbatas tentang situasi perkotaan. Contoh beberapa konsep IPS adalah:
a.    Dalam ilmu sejarah terdapat beberapa  konsep seperti: perubahan, komplik, migrasi, feudalisme, imperalisme, rasionalisme, sosialisme, perang, liberalisme, perdamaian, perjanjian, persetujuan, persekutuan, pahlawan, dsb.
b.   Dalam ilmu Geografi terdapat beberapa konsep seperti: Kawasan, Iklim, tanah, air, udara, sungai, gunung, flora, fauna, laut, gempa, sumber alat, kependudukan, desa, kota, dan sebagainya.
c.    Dalam ilmu Ekonomi terdapat beberapa konsep seperti: barang , jasa, tukar-menukar, uang, pasar, bursa, liberalisme, kapitalisme, imperalisme, koperasi, pajak, cukai, untung, rugi, harga, industri, produksi, distribusi, konsumen, pabrik, penguasaha, pendapatan, kerja, tenaga, jasa, dan sebagainya.
d.   Dalam ilmu Sosiologi terdapat beberapa konsep seperti: masyarakat, norma sosial, kerja sama sosial, kelompok sosial, organisasi sosial, status sosial, institusi, sosialisasi, urbanisasi, persaingan, kerja sama, dan sebagainya.
e.    Dalam ilmu  Antropologi terdapat beberapa konsep seperti: kebudayaan, peradaban, kepercayaan, folklore, survival, adat, tradisi, induk bangsa (ras), bahasa, sistem kekerabatan, sistem mata pencaharian, kesenian, magis, upacara, religi, dan sebagainya.
f.     Dalam ilmu Politik terdapat beberapa konsep seperti: negara, hukum, pemerintah, partai politik, pemilihan umum, demokrasi dan sebagainya.
g.    Dalam ilmu Psikologi Sosial terdapat beberapa konsep seperti: norma prilaku sosial, interaksi sosial, prilaku politik, budaya masyarakat, perilaku menyimpang dan sebagainya.

Dari contoh-contoh konsep di atas, beberapa konsep ternyata juga terdapat pada lebih dari satu disiplin ilmu sosial, seperti migrasi, nasionalisme, desa, kota dan sebagainya. Konsep-konsep yang secara bersama-sama dimiliki oleh
beberapa disiplin ilmu itu disebut dengan istilah konsep inti (core concept).Selain core concept terdapat juga konsep kunci (key concept suatu konsep yang hanya spesifik terdapat pada satu disiplin ilmu sosial. Mulyono dan Sadjiran memberikan contoh bahwa program pengajaran IPS dalam bentuk pengajaran konsep memiliki beberapa segi positif (keuntungan). Pengajaran konsep menjadikan program pembelajaran IPS menjadi konsepsional yang lebih didasarkan pada aspek pengertian/pemahaman dari pada aspek hafalan. Hal ini dikarenakan hasil pembelajaran IPS tidak mudah dilupakan oleh para  peserta didik. Peserta didik menjadi mudah memahami proses-proses yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, sebab konsep yang disajikan kepada peserta didik sedapat mungkin diangkat atau diasosiasikan dengan kehidupan (permasalahan) sosial (contemporary-affairs and contemporary societies).



3. Generalisasi dalam IPS

Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual (khusus) menuju simpulan umum yang mengikat seutuh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki. Generalisasi dalam IPS merupakan sebuah pernyataan yang mengandung informasi yang terdiri dari beberapa konsep dan memiliki pembuktian yang terbaru. Karena generalisasi mensyaratkan pembuktian yang terbaru, maka generalisasi bersifat relatif. Dalam arti satu generalisasi dapat digantikan oleh generalisasi yang lain selama ada pembuktian yang terbaru.
Contoh generalisasi dalam IPS  di antaranya: ”semakin tinggi kebudayaan suatu masyarakat, semakin beragam kebutuhannya”; “pengangguran di Indonesia meningkat karena jumlah penduduk yang terus bertambah”; “ dimana ada hutan, di situ ada manusia menggunakan kayu sebagai sumber daya utama”. Beberapa contoh generalisasi tersebut, juga menunjukkan hubungan sebab-akibat dan ide abstrak.
Generalisasi terdiri dari beberaopa macam yaitu:
a.    Generalisasi sempurna, yakni generalisasi yang menempatkan seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki. Misalnya, setelah kita memperhatikan jumlah hari pada setiap bulan pada tahun Masehi kemudian menyimpulkan bahwa: Semua bulan Masehi mempunyai hari tidak lebih dari 31 hari. Dalam penyimpulan ini, keseluruhan fenomena, yaitu jumlah hari pada setiap bulan, kita selidiki tanpa ada yang kita tinggalkan. Generalisasi semacam ini memberikan simpulan yang kuat dan tidak dapat diserang, tetapi tidak praktis dan tidak ekonomis.
b.   Generalisasi tidak sempurna, yakni generalisasi berdasarkan sebagian fenomena yang dilakukan untuk mendapatkan simpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki. Misalnya, setelah kita menyelidiki sebagian bangsa Indonesia kita menemukan bahwa mereka adalah manusia yang suka bergotong-royong. Atas dasar temuan ini, kita menyimpulkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang suka bergotong-royong. Penyimpulan ini termasuk ke dalam jenis generalisasi tidak sempurna. Demikian gambaran singkat fakta, konsep, dan generalisasi yang saling bertalian dan tidak dapat dipisah-pisahkan.

4. Hubungan  antara Fakta, Konsep, dan Generalisasi
Pada bagian di depan dikemukakan bahwa terdapat hubungan timbal-balik antara isi bahan pengajaran (subject matter) dengan fakta, konsep dan generalisasi. Isi bahan pengajaran memberikan makna kepada fakta, konsep dan generalisasi. Isi bahan pembelajaran akan lebih mudah dipahami dan lama diingat jika terfokus pada gagasan kunci, seperti konsep dan generalisasi.
Dalam perkembangannya, dewasa ini diakui bahwa kekuatan pembelajaran IPS terletak pada kemampuannya untuk Smengungkapkan hal-hal yang sarat makna (meaningful), berdasarkan nilai (value based), terintegrasi, menantang (challenging), dan aktif. Ini menjadikan materi dan proses pembelajaran IPS menuntut untuk dikembangkan dengan berbasiskan nilai, mengungkapkan fakta, dan materi secara keseluruhan secara esensial dan terpadu, sebagaimana aspek-aspek kehidupan manusia dan melibatkan segenap potensi aktif siswa.
Dengan demikian, IPS dapat berkontribusi pada pengembangan keterampilan peserta didik, baik intelektual, personal, maupun sosial. Dengan sendirinya, hal ini menuntut tanggung jawab guru sebagai pengembang kurikulum untuk mengolah materi IPS agar memenuhi harapan-harapan tersebut.
Untuk itu, diperlukan perencanaan terperinci yang mampu memberikan gambaran bahwa semua aspek IPS dapat terungkapkan. Dalam rangka mencapai harapan tersebut dalam kegiatan belajar ini dikemukakan salah satu alternatif dari segi perencanaan, yaitu dengan menampilkan contoh-contoh yang menunjukkan adanya keterkaitan antara fakta, konsep, generalisasi, nilai, sikap dan keterampilan intelektual, personal dan sosial dalam kurikulum IPS SD 1994 khususnya untuk kelas 3 dan 4. Contoh-contoh tersebut dikaitkan dengan langkah-langkah pembelajaran agar dapat dipahami bahwa muatan nilai, sikap dan keterampilan tidak akan terungkap jika tidak ditunjukkan dalam aktivitas belajar mengajar secara nyata.

C. Latihan

Kerjakan secara kelompok untuk tugas berikut, masing-masing kelompok terdiri dari 3 orang.  

Pilihlah satu pokok bahasan IPS di kelas 3, 4, 5, atau 6 MI. Kajilah secara cermat bersama kelompok, kemudian identifikasi fakta, konsep dan generalisasi yang terdapat dalam pokok bahasan tersebut. Buatlah laporan tertulis dari hasil kerja kelompok saudara.

D.Rangkuman

Ilmu pengetahuan sosial sebagai suatu bidang studi mempunyai struktur keilmuan yang terdiri dari fakta, konsep dan generalisasi. Fakta merupakan sesuatu yang benar-benar ada atau peristiwa yang benar-benar terjadi, karena benar-benar terjadi maka dapat dibuktikan.  Adapun konsep adalah sustu penamaan atau pelabelan terhadap sesuatu atau peristiwa yang disepakati bersama dan merupakan alat intelektual untuk memecahkan masalah. Sedangkan generalisasi adalah sebuah pernyataan yang mengandung informasi, terdiri dari beberapa konsep dan memeiliki pembuktian yang terbaru. Ketiga struktur keilmuan ini memiliki keterkaitan satu sama lain sebagai suatu kesatuan yang menggambarkan hakekat pembelajaran IPS yang tidak hanya bersifat teoritis tetapi juga praktis.

E. Penilaian

1.    Jelaskan pengertian fakta dan berikan contoh Fakta pada IPS! (bobot : 25)
2.   Jelaskan pengertian konsep dan berikan contoh konsep  pada   IPS! (bobot : 25)
3.    Jelaskan pengertian generalisasi dan berikan generalisasi pada IPS! (bobot : 25)
4.    Analisis hubungan anatar fakta, konsep dan generalisasi pada IPS! (bobot : 25)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar